Timika,Tabukanews.com

Ribuan warga Toraja Kabupaten Mimika merayakan Natal bersama yang digelar di gedung Tongkonan yang tampak mewah dan istimewa yang berada di Jalan Sam Ratulangi, Jumat (2/12/2022).

Tidak hanya dengan suasana gedung baru, Natal IKT juga menjadi spesial karena dihadiri penyanyi legendaris Rony Sianturi. Ketua Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, Pdt Dr Alfred Anggui, MTh menjadi pelayan firman. Turut hadir Ketua Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Lumbaa, Ketua IKT Mimika, Yusuf Rombe Pasarrin, Anggota DPR Papua, Yansen Tinal, beberapa Anggota DPRD Mimika, Ketua 44 persekutuan di lingkup IKT dan tamu undangan lainnya.

Ibadah yang mengusung tema Natal ‘Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain’  mengusung perpaduan budaya Papua dan Toraja. Tarian Papua mengiring pelayan firman memasuki ruangan dan mengiringi persembahan natal.

Pdt Alfred Anggui lewat firman yang disampaikan dari Lukas 5:1-11 mengatakan natal adalah inkarnasi Allah menjadi manusia. Untuk itu ia mengajak warga Toraja meneladani Yesus dalam berbagai situasi dan pergumulan kehidupan.

Pdt Alfred juga mengungkapkan mujizat dalam Alkitab punya satu kesamaan yaitu semuanya dimulai dengan pergumulan. “Orang yang percaya ketika ada masalah, pergumulan bukanlah akhir tapi jalan menuju mujizat Tuhan,” ujarnya.

Sementara itu Ketua IKT Mimika, Yusuf Rombe dalam pesan dan kesan natal yang disampaikan, berpesan agar momen natal semakin merekatkan persekutuan orang Toraja di Mimika. Sebagaimana semboyan orang Toraja “Misa’ Kada Dipotuo, Pantan Kada Dipomate” artinya bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

Yusuf Rombe pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga Toraja yang sudah mendukung pembangunan dan rehab Gedung Tongkonan. Tidak hanya itu tapi juga program IKT Mimika lainnya.

Ia juga terus mengajak warga Toraja di Mimika terus mendukung dan mengisi pembangunan di Mimika. Serta menjadi pelopor toleransi dan tenggang rasa terhadap seluruh masyarakat di Mimika yang berasal dari berbagai suku, agama dan ras. Sehingga Mimika terus dalam kedamaian dan keharmonisan.

“Kita harus saling menghasihi, saling tolong menolong, tidak hanya sesama masyarakat Toraja tapi juga suku lain di Mimika. Dengan demikian cinta kasih Kristus dapat dirasakan semua orang,” ujarnya.

Ketua PMTI, Mayen TNI (Purn) Yulius Selvanus Lumbaa mengatakan kedatangannya di Timika kali ini seperti pulang kampung. Karena pernah bertugas di Mimika. Bahkan ia pernah hilang selama 21 hari dalam perjalanan dari Tsinga ke Agimuga ketika evakuasi anggotanya.

Ketua PMTI ke-4 ini menjelaskan, PMTI adalah organisasi tingkat nasional yang didirikan 19 tahun lalu oleh sesepuh Toraja. PMTI beranggotakan IKT dan KKT. Anggotanya bahkan tidak hanya di Indonesia tapi juga luar negeri.

“Saya berpesan, mari kita menjaga kebersamaan, keguyuban, saling menjaga, merawat, mendorong dan saling menjaga,” tuturnya.(**)