BBM Solar Langka di Timika, Sekda Tegur Pertamina
Timika,TabukaNews.com
Menyikapi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi sejak akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2022, Sekda Mimika Michael Gomar menegur Pertamina yang dinilai memiliki kinerja yang buruk sehingga masyarakat yang jadi korban.
Teguran tersebut dilontarkan Sekda Mimika saat menghadiri pertemuan antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika dengan pihak Pertamina beberapa hari lalu.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang di dampingi Asisten II Bidang Perekonomian juga turut memanggil pihak Pertamina untuk menjelaskan terjadinya kelangkaan selama empat bulan terakhir hingga saat ini.
SR Pertamina Timika, Nanda mengatakan bahwa menurutnya selama ini tidak ada kelangkaan BBM baik itu Solar, Pertalite maupun Pertamax.
"Tidak ada kelangkaan, bulan Oktober sampai Desember hanya terkendala cuaca," ujar Nanda.
Meski dari bulan Juni hingga saat ini terlihat antrian di SPBU terlihat masih panjang, pihak Pertamina telah menerapkan sistem digitalisasi dengan pencatatan nomor polisi serta jumlah pengisian.
"Sudah ada tiga SPBU yang menerapkan sistem digitalisasi. SPBU SP 2, SPBU Nawaripi, dan SPBU kilometer 8," katanya.
"Kalau saya melihat memang sedikit memakan waktu, tapi mungkin bisa meminimalisir terjadinya antrian," lanjutnya.
Dikatakan Nanda bahwa ada SPBU yang satu Minggu tidak menerima drop BBM seperti di SPBU SP 2 dan SPBU Hasanuddin itu karena dialihkan kepada SPBU yang lain.
"SPBU rata-rata perhari Terima 8 KL, tapi yang menerima pengalihan itu satu Minggu kadang dapat hingga 16 KL," katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Mimika, Michael Gomar menjawab apa yang disampaikan pihak Pertamina bahwa yang disampaikan Pertamina bertolak belakang dengan yang terjadi di lapangan.
"Khusus solar banyak terjadi antrian, masalah inti ini apakah kuota kurang atau yang lain. Berarti kinerja anda selama ini tidak berhasil. Masyarakat itu butuh pelayanan prima, pelayanan yang cepat. Saya menganggap bahwa apa yang anda sampaikan tidak ada kendala. Berbalik dengan yang terjadi di lapangan," Tegas Sekda.
Sekda juga meminta kepada transporter untuk memanajemen waktu penyaluran ke SPBU paling lambat dibawah jam 9, karena menurutnya dengan sistem yang diterapkan belum efektif dengan sistem digitalisasi.
"Tahun ini terpuruk, tidak seperti tahun sebelumnya. Kalau mau terapkan digitalisasi harus betul-betul akurat, belum cocok di terapkan di Papua, secara khusus Timika," ucap Sekda.
Pada rapat tersebut diputuskan distribusi solar dari Depo Pertamina ke SPBU dilakukan mulai pukul 16.00 WIT hingga malam. Solar tersebut akan disalurkan keesokan harinya. (**)