Terlihat anggota Polri di Mimika sedang mengikuti pemeriksaan/ Foto :Tim/TabukaNews.Com
Timika,TabukaNews.Com-Ratusan anggoto Kepolisian Republik Indonesia (Polri) baik dari anggota Polres Mimika maupun Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Papua mengikuti pemeriksaan kesehatan berkala yang dilaksanakan oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bid Dokkes) Polda Papua di Mako Brimob Batalyon B Pelopor Polda Papua Jalan Agimuga Timika Selasa (22/10/2019).
Kabid Dokkes Polda Papua Kombes drg. Agustinus Mulyanto Hardi T, saat ditemui usai melakukan pemeriksaan kesehatan personil Polri di Mako Brimbo Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Papua mengatakan bahwa pemeriksaan kesehatan berkala anggota brimob ini dilakukan satu kali dalam setahun.
Namun karena keterbatasan anggaran maka tidak semua anggota kepolisian di Polda Papua bisa mengikuti pemeriksaan kesehatan. Hanya sepertiga dari seluruh personil kepolisian di Polda Papua yang bisa mengikuti pemeriksaan kesehatan.
" Kami secara rutin setahun sekali kami melaksanakan pemeriksaan kesehatan berkala untuk semua personil baik di Polda maupun di jajaran. Tapi keterbatasan anggaran sehingga pertahun hanya sepertiga personil saja yang diperiksa. Jadi kalau personilnya 11 ribuan maka kira kira 4 ribuaan mendapatkan pemeriksaan kesehatan berkala," kata Agustinus.
Yang diperiksa dalam pemeriksaan kesehatan berkala para personil adalah pemerikasaan mulai dari fisik, pemeriksaan jantung, rontgen, pemerikasan leb meliputi darah dan urin, dan sidik gigi atau biasa disebut Odontogram.
"Sidik gigi jadi kita ambil keperluannya nanti ketika memerlukan identifikasi bisa di pakai untuk melakuakan identifikasi," kata Agustinus.
Di Mako Brimob Bataliyon B Pelopor Polda Papua pihaknya melaksanakan pemerikasaan selama dua hari, dihari pertama sebanyak 140 anggota Polri dan hari terakhir sebayak 135 anggota Polri.
"Sudah dua hari lakukan pemeriksaan, Besok tim ke Tembagapura melakukan pemeriksaan untuk anggota yang ada di Tembagapura. Kemarin untuk Leb sebagian sudah selesai , sebagian lagi harus kita bawa ke Jayapura karena butuh alat Leb yang lebih canggih lagi. Kalau Narkoba sudah bisa langsung, tapi sampai saat ini masih negatif karena staf belum lapor," kata Agustinus.(Tim)