Timika, TabukaNews.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Distrik Mimika Tengah memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada masyarakat Mimika Wee yang senantiasa peduli dan menjaga kekayaan budayanya lewat pergelaran pesta adat Karapau.
Apresiasi tersebut disampaikan Kepala Distrik Mimika Tengah, Samuel Yogi kepada awak media beberapa hari setelah dirinya mengikuti rangkaian acara pesta adat Karapau yang berlangsung pada hari Kamis (21/4/22) di Kampung Kamora, Distrik Mimika Tengah.
"Pesta Karapau ini kan merupakan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh leluhur kepada anak cucu Mimika Wee. Ini merupakan ritual adat pendewasaan anak, yang mana sampai hari ini masih dijalankan Masyarakat Mimika Wee sehingga kami sangat mengapresiasi hal itu," ujarnya saat ditemui wartawan, Selasa malam (26/4/2022).
Dia menjelaskan pesta Karapau ini biasa dilakukan masyarakat Mimika Wee sebagai bentuk pendewasaan terhadap anak-anak yang umurnya telah beranjak ke usia 15-19 tahun.
Menurutnya tradisi semacam ini sudah sepatutnya dilestarikan dan terus dijaga oleh masyarakat Mimika Wee agar ritual adat tersebut tidak hilang oleh zaman yang kian berkembang.
"Pesta Karapau juga merupakan identitas kita sebagai masyarakat Mimika Wee. Ini adalah kekayaan budaya peninggalan dari nenek moyang. Oleh karena itu ritual adat ini sudah seharusnya tetap dilestarikan dan dijaga agar tidak hilang dimakan zaman yang terus berkembang pesat," ucapnya.
"Dan menurut saya masyarakat Mimika Wee sudah betul-betul menyadari hal itu, bagaimana pentingnya menjaga identitasnya melalui budaya. Jadi saya selaku Kepala Distrik mewakili Pemda Mimika sangat mengapresiasi masyarakat Mimika Wee khususnya 5 kampung di Distrik Mimika Tengah," imbuhnya.
Yogi juga berharap pesta-pesta adat semacam ini dapat terus dilakukan dan didukung penuh agar masyarakat tidak kehilangan jati diri sebagai orang Mimika Wee yang mendiami wilayah pesisir Kabupaten Mimika.
"Sebelumnya pada bulan Februari pesta Karapau diselenggarakan di kampung Atuka. Tahun lalu di Kekwa. Kali ini baru di Kamora. Saya berharap ini bisa terus dilanjutkan oleh anak cucu Mimika Wee, biar ke depan kita masih mengenal kekayaan budaya dan tradisi orang Mimika Wee itu seperti apa, karena itu adalah jati diri dan identitas sebagai orang Mimika Wee," ujarnya.(*)